Jika Jokowi Dilantik, Bagaimana dengan Solo
Ini Skenario di Solo Jika Jokowi Dilantik Jadi Gubernur DKI Jakarta
Solo Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Jokowi mengungguli pesaingnya, Foke. Jika hasil itu sesuai dengan rekap KPUD 2 minggu mendatang, maka ia akan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Lalu apa yang terjadi di Solo?
Wawali Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan, jika nantinya Jokowi benar-benar mendapat amanat menjadi Gubernur DKI Jakarta, maka partai pengusung (PDIP, Partai Gerindra, PKB, PKPB, PKPI, PDP, PAN, PKS, serta PDS) akan mengirim surat ke DPRD soal pengunduran diri Jokowi. Sesuai UU, maka posisinya digantikan wakilnya.
“Karena masa jabatan lebih dari 18 bulan, maka sesuai UU, partai pengusung mengajukan dua orang untuk dipilih sebagai wakil walikota,” kata Rudi, Kamis (20/9/2012).
Sementara Ketua DPRD Surakarta YF Sukasno masih enggan memperkirakan kemungkinan-kemungkinan ke depan. Bagi dia, hasil perhitungan quick count tidak bisa dijadikan acuan sikap kelembagaan. Karena itu, DPRD akan menunggu hingga hasil resmi perhitungan KPUD.
“Hasil penghitungan cepat kan masih bersifat sementara,” kata Sukasno.
Dalam berbagai kesempatan, Jokowi sendiri belum pernah menyampaikan skenario atau rencana jika dirinya terpilih atau tidak terpilih dalam Pilgub DKI Jakarta. Dia lebih memilih bersikap menunggu hasil.
Berdasarkan hasil hitung cepat yang digelar real time dari sejumlah TPS di Jakarta, Jokowi-Basuki mengungguli incumbent Foke-Nara. Berikut hasil hitung cepat lembaga survei Pilgub DKI Jakarta:
1. Quick Count LSI-TV One: Jokowi-Ahok 53,68%, Foke-Nara 46,32%.
2. Indo Barometer-Metro TV: Jokowi-Ahok 54,11%, Foke-Nara 45,89%.
3. LSI-SCTV: Jokowi-Ahok 53,81 persen, Foke-Nara 46,19 persen.
4. Kompas: Jokowi-Ahok 52,97 %, Foke-Nara 47,03%